Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Watampone, Kabupaten Bone, berada di Jalan HOS Cokroaminoto. Sekolah ini memiliki seabrek prestasi yang telah diraihnya, diantaranya juara umum perkemahan Palang Merah Remaja (PMR) se-kabupaten bone.
Bahkan, untuk tahun 2013 ini salah satu siswa SMA Negeri 4 mewakili Kabupaten Bone dalam ajang olimpiade sains di tingkat Provinsi Sulsel. Tak hanya itu, sekolah ini juga mendapatkan penghargaan sebagai salah satu sekolah yang mendukung program Go Green School.
Suasana asri pun dapat ditemui di sekolah ini, dengan berbagai ragam jenis tanaman yang sengaja di tanam di sejumlah bagian dan sudut sekolah. Setiap kelas atau ruang belajar di SMA Negeri 4 Watampone pun memiliki
taman binaan, yang ditanami berbagai jenis tanaman. Tak hanya itu, penanaman kerap dilakukan oleh para siswa itu sendiri di sekolah ini.
Tak salah, jika sekolah yang berdiri sejak 1994 lalu ini pun memperoleh penghargaan ikut mendukung dan melaksanakan program Go Green School dan mengembangkan sekolah sehat, bersih, teduh, dan hijau.
Terkait kegiatan ekstrakurikuler, di SMA Negeri 4 Watampone, para siswa dapat memilih sesuai diminatinya masing-masing, seperti kegiatan Pramuka dengan Ambalan Mappanyukki Gudep 1479 dan Ambalan Wabenrigau Gudep 1480, Palang Merah Remaja (PMR), Sispalaras.
Selain itu, kegiatan Kerohanian Siswa. Patroli Keamanan Sekolah (PKS), dan Pasukan Pengibar bendera(Paskibra), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Kelompok Sains, Sanggar Seni
Budaya (SSB) Pattola Palallo, kegiatan Olah Raga, dan Koperasi Siswa Mandiri.
SMA Negeri 4 Watampone menerapkan kedisiplinan yang ketat dan membudidayakan hidup bersih. Prilaku bersih siswa di sekolah ini, dapat terlihat ketika para siswa akan memasuki sekolah, para siswa diharuskan memungut sampah yang ada di pekarangan sekolahnya, yang kemudian membuangnya ke tong sampah yang telah disiapkan oleh pihak sekolah. Tak hanya itu. setiap hari Jumat, di sekolah ini digelar kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekolah.
Sementara soal kedisiplinan siswanya, tidak diragukan lagi. Apalagi saat memarkir kendaraan sepeda motornya. Para siswa memarkir kendaraannya sesuai tempat yang sudah ditentukan, karena di sekolah tersebut memiliki aturan terkait pemisahan perparkiran bagi kendaraan sepeda motor siswa dan siswinya.
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan, Nur Abidin SPd, saat ditemui Jumat, 10 Mei lalu, menjelaskan, selain penerapan kedisiplinan dan membudidayakan budaya sehat serta bersih bagi siswa, di SMA Negeri 4 Watampone, ujar dia, sekolah sangat mendukung pengembangan diri siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Dia menjelaskan, untuk kegiatan ekstra itu, dilakukan oleh sejumlah siswa pada sore harinya, sehingga tidak menganggu kegiatan belajar dari siswa itu sendiri. Menurut dia, kegiatan ekstra dibawah koordinasi Osis.
Menurutnya, kegiatan ekstrakurikuler tak hanya sebagai wadah pengembangan bakat atau minat para siswa, tetapi menjadi siswa menjadi berkarakter. Bahkan, dalam berbagai event, sejumlah kegiatan ekstrakurikuler kerap memperoleh juara dalam setiap event.
Melatih Kejujuran Siswa Melalui Kantin Kejujuran
Kantin ini pun diharapkan untuk membiasakan siswa bersikap jujur dengan adanya kantin tersebut. Barang belanjaan di kantin ini pun tanpa pengawasan, para siswa yang ingin berbelanja cukup mengambil dan membayar barang yang dibelinya sesuai dengan harganya yang disimpan di dalam kotak yang sudah di siapkan.
Salah seorang siswi di sekolah ini, Ira Ekawati, mengapresiasi keberadaan kantin kejujuran tersebut, karena keberadaanya sangat penting dalam membiasakan sejak dini untuk bersikap jujur. Dalam pengelolaan kantin ini, jelas dia, dikelola secara mandiri oleh para siswa yang tergabung dalam kegiatan Koperasi Siswa Mandiri.
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan, Nur Abidin SPd, mengatakan, kantin kejujuran merupakan salah satu unit usaha yang dikelola secara mandiri oleh siswa. Menurutnya, Koperasi Siswa Mandiri SMA Negeri 4 Watampone sekaligus juga sebagai tempat praktek mata pelajaran Ekonomi dan Akutansi.
Salah seorang anggota Koperasi Siswa Mandiri ini, Hasnidar, mengatakan, kantin kejujuran berperan penting untuk melatih prilaku para siswa untuk jujur. "Keberadaan kantin jujur menurut saya untuk belajarmenjadi orang jujur sejak dini dan melatih siswa untuk jujur, ini sebagai bentuk antispasi sejak dini untuk tidak melakukan korupsi, kata siswi kelas XI IPS 1 ini.
Siswa Berprestasi
Mewakili Kabupaten Bone untuk olimpiade sains di tingkat ProvinsiSulsel tak hanya menjadi kebanggan sekolahnya saja, tetapi kebanggaan tersendiri pula bagi Andi Chanra.
Andi Chanra
TTL
Kabupaten Bone, 9 Juni 1996
Cita-cita :
Menjadi Seorang Polisi
Siswa kelahiran 9 Juni 1996 lalu ini mengaku, apa yang dicapainya itu adalah hasil usaha dirinya dan bimbingan gurunya, sehingga ia dapat menjadi perwakilan Kabupaten Bone dalam olimpiade sains bidang Kimia di tingkat Provinsi Sulsel. Awalnya, kata siswa yang bercita-cita menjadi seorang polisi ini, sewaktu kelas X dirinya tidak lolos menjadi perwakilan daerahnya.
Kegagalan itu pun menjadi motivasinya untuk terus belajar dan mengikuti bimbingan para pengajar di sekolahnya untuk terus belajar mata pelajaran Kimia. Dari hasil seleksi sejumlah siswa, ia pun mewakili sekolah untuk mengikuti olimpiade sains di tingkat kabupaten.
Dalam olimpiade sains bidang Kimia di tingkat kabupaten itu, Ia pun mendapatkan juara 3. Kemudian, menjadi salah seorang yang mewakili Kabupaten Bone untuk mengikuti olimpiade sains di tingkat Provinsi Sulsel.
Menurut siswa Kelas. XI IPA 5 ini, seorang siswa haruslah pintar membagi waktunya, antara belajar dan mengikuti sejumlah kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya. Andi Chanra mengatakan, di kegiatan ekstrakurikuler dirinya aktif di Paskibra dan Jit Kundo."Pintar berbagi waktu itu sangat mendukung dalam keberhasilan itu sendiri,"ujar putra dari pasangan Hadrawi dan Andi Erni Anas ini.