Dusun
Sawange, Desa Paccing, Kecamatan Awangpone, berada tak jauh dari
Ibukota Kabupaten Bone, Watampone, yang hanya berjarak sekitar 10
kilometer. Warga di dusun tersebut dikenal sebagai pengrajin anyaman
seratan pohon lontar yang dibuat menjadi songkok Recca atau songkok to
Bone.
Maka, janganlah heran jika mendapatkan sejumlah ibu rumah tangga atau remaja perempuan di desa ini berada di bawah kolong rumahnya sedang menganyam seratan pohon lontar.
Songkok tradisional khas Bone memiliki ragam jenis hingga harga. Ada yang songkok yang pinggirannya dari benang emas hingga berlapiskan pinggiran emas. Demikian pula dengan Harganya, satu songkok dijual
dari puluhan ribu hingga puluhan juta rupiah.
Jemari lentik ibu -ibu dan remaja perempuan di Dusun Sawange dalam menganyam seratan pohon lontar menjadi pemandangan keseharian. Seratan pohon itu dianyam pada Assareng atau dudukan pembuat bentuk dan ukuran songkok itu sendiri. Para pengrajin, umumnya menganyam seratan pohon lontar tersebut di kolong rumah panggungnya.
Camat Awangpone, Muhammad Agus Genda mengatakan, Desa Paccing menjadi sentra produksi pembuatan songkok Recca di Kabupaten Bone. Hal senada diungkapkan Kepala Desa Paccing, Hasanuddin, mengatakan, kalau di desanya memang terkenal sebagai sentra produksi songkok Recca atau songkok to Bone, terutama warga yang bermukim di Dusun Sawange yang memang ditunjang pula dengan banyak tumbuh pohon lontar di sekitar dusun itu. "Dari pengrajin di Dusun Sawange itulah songkok Recca yang pinggirannya berlapiskan emas dibuat,"ujarnya, Jumat, 5 Juli.
Salah seorang pengrajin, Eva, mengatakan, pembuatan songkok Recca dilakukan dengan cara tradisional yang dibuat melalui anyaman serat pohon lontar. Menurut dia, keahlian sebagai pengrajin pembuat songkok Recca itu sudah turun temurun.
Terpisah, salah seorang pengrajin dan penjual hasil songkok Recca, H Anas, mengatakan, harga satu songkok yang dijualnya mulai dari harga puluhan ribu hingga puluhan juta rupiah. Harganya pun itu tergantung dari pemesan songkok tersebut, kalau pinggirannya diberikan emas, maka harga songkok itu disesuaikan dengan kadar emasnya. "Saya pernah menjual satu songkok Recca dengan harga sekitar Rp 60 juta."jelasnya.